Jumat, 22 Juni 2012

Waktu adalah mesin hitung, cintaku
Jam berkeloneng dingin dingin (seperti gaung)
dikota itu. Angka-telah lama tahu
bayanganku akan hilang sebelum salju
Sementara kau tetap akan jalan
(sementara kenyataan). Sampai pada giliran
Mengaku pada setiap daun jatuh di rambutmu:
ternyata kenangan hanya perkara yang lucu
tentu. tidak apa. Kita tak memilih acara
Pada angin runcing dan warna musim kau juga
aku terbiasa. Nasib telah begitu tertib
pada lupa kita juga akan jadi karib, GM.
waktu adalah mesin hitung gm begitu berhasil
mengangkat persoalaan jadi milik kita
dan segalanya jadi menarik untuk kita sikapi
agar ada ruang luang yang bisa kita apresiasikan
dan yang lebih penting gm sangat setia
gerak hidup dan dengan arif dia tuangkan
Barangkali kita harus bersabar dan jeli
menyikapi rasa kita agar terbebas dari
menang sendiri.

"Indramayu 2012"

1 komentar: