Sabtu, 02 Juni 2012

puisiku

Kiser Pesisiran

Akulah wiralodra yang bersahabat dengan burung
burung. Menawarkan kesejukan jiwa bagi sunyi
menerjemahkan bagaimana matahari dan bulan
mengitari bumi. Aku tersekap dinding belantara
sebuah kuil. Di sini cahaya khatulistiwa melebarkan
sayap sebelum buldozer meratakan bumi moyangku
menidurkan segala impian. Gerbang cinta
yang dibangun runtuh bersama bar-bar jalanan
menyajikan tarian salsa membutakan orang-orang
dalam bayangan sinar lampu melahap segala catatan
sungai-sungai menghitung detik waktu. Selalu
digeluti kecemasan bersama yang menggumpalkan
kerinduan ombak adalah angin menyejukan
senyum. Pasir-pasir jadi saksi kita melaut
menjaring ikan yang sekarat bersama limbah
televisi menayangkannya dalam berita sore
gambar perahuku. Bias terseret tiupan topan
dari sisa-sisa sejarah

"Indramayu"

1 komentar:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.cc

    BalasHapus