Senin, 21 Mei 2012

puisiku

mimpiku dan sawah ladang

telah kita ungsikan mimpi bagi batu-batu
mengubur sawah ladang menjadi mesin-mesin
melindas kegetiran cangkul bagi parangmu
adalah fenomena masa lalu melengkapi
ilalang terbakar cerobong pabrik
masihkah kau bertanya padi menguning
disuarakan lecutan jerami anak gembala

kita adalah lokan terseret gelombang
dan angka-angka tak lagi membuka rahasia
kanak-kanak terlelap menulisi nasibnya
betapa jauh menyusuri jalan-jalan
sampai tangis batin yang kau ajarkan
hanyut terbawa karaoke pada bar-bar
mencari kesadaran dunia kekasih
sujudku melandasi kegamangan buih ombak
adalah cerminan kerinduan laut

kita adalah domba di pasir pantai
mencari impian dan mabukku tercecer
di antara limbah pabrik melayari panggung
masres menterjemahkan kerinduan dewi sri

0 komentar:

Posting Komentar