panorama hujan
di beranda ini tak kukenali lagi senyummu
garis-garis hujan telah menghapus segala
keinginan untuk merindukanmu di antara
nyanyian. Angsa menangisi bayi
yang disuling dari peradaban masa silam
menjadi sepotong senja menghubungkan
darah cintaku pada sungai-sungai. Kubaca
kembali catatan mendung yang memanggil aroma
hujan di sini telah menggali segala kenangan
yang bergerak-gerak setiap detik dan akan meledak
karena isyarat telah kau kirim pada alamat
tercatat di kantor pos. Tergantung segala
salam bagi dunia yang menterjemahkan darah
seperti airmata menetes di jalan-jalan
"Indramayu"
ads
Categories
- Biografi ku (3)
- corat-coret (1)
- DKM AL_ISHLAH (7)
- Info News (2)
- Keluargaku (3)
- kumpulan puisi (47)
- materi pendidikan (25)
Senin, 21 Mei 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Labels
- Biografi ku (3)
- corat-coret (1)
- DKM AL_ISHLAH (7)
- Info News (2)
- Keluargaku (3)
- kumpulan puisi (47)
- materi pendidikan (25)
0 komentar:
Posting Komentar