Selasa, 08 Mei 2012

puisiku

ritus daun-daun

sebagai daun aku diterbangkan angin
hari-hari pun mengisyaratkan gerhana
aku tak bisa menjerit. Menyuarakan
burung-burung yang kehilangan suara
adalah pertemuan tapi angin mengirimkan
kengerian. Gedung-gedung kehilangan penghuni
merambah hutan jelmakan kota-kota impian
pada bentang kabel. Siap menjerat seluruh
tubuh maka biarlah matahari membongkar wajah
bulan yang selalu mengurai kerinduan
sebagai daun ingin kulipat jalan ranjangmu
penuh virus menciptakan amarah menjadi
pekabaran. Hanya jejak ilalang membias orang
orang sebagai daun aku tersalib keinginan

"Indramayu"

0 komentar:

Posting Komentar