Minggu, 15 April 2012

puisiku

Percakapan matahari

telah kukirim kabut dalam tidurmu
atau senyum yang tak habis-habisnya dimengerti
tentang kengerian. Membekap wajah-wajah rumputan
isyaratku tenggelam pada musim penghabisan dan dingin
kulipat wangi rambutmu. Membiarkan mimpi terbang
melingkari kelahiran sebab ada yang luput kuceritakan
tentang orang-orang berlarian mengejar bayangan bulan
singgah diantara pucuk-pucuk daun kering. terserak
kemarau pun mengajarkan kesetiaan dan kesabaran
semantara kau pun asyik mengetik. Sebab hujan
mengantarkan aroma matahari

Indramayu

0 komentar:

Posting Komentar