Kamis, 12 April 2012

Puisiku

Biografi sunyi



sunyi yang menghadang di malam-malam. Di sini
menggusur kenangan dari jalan-jalan yang membesarkan
kanak-kanak dan detak jantung menyisakan airmata
seperti peperangan di bumi moyangku
mengacaukan gerak tengki-tengki. Sepanjang pesisir
kita pun kehilangan sanak-saudara diberangus amarah
seperti ternak-ternak kehilangan induk. Di sini
angin pantai semakin menyempitkan nafas kerinduan
yang kita bangun bersama impian bertahun-tahun
aku terus hanyut diantara limbah-limbah pabrik
membaringkan sakit hati alam. Pada cahaya bulan
yang menterjemahkan kerinduanku padamu
tapi luka menggores wajah istriku terlanjur tumbuh
di setiap pori-pori. Membuatku tangkas menghitung
hari-hari mengantarkan irama pembusukan ini
seperti aura nelayan mengusung gelombang gelombang. Laut
aku pun bergegas menebar jaring serupa legenda
moyangku mencari pembenaran

" INDRAMAYU "

0 komentar:

Posting Komentar